Monday, March 5, 2012

HASIL PEMBAHASAN Prak. FisHew "SISTEM TRANSPORT"_wahyubio75


Dalam sebagian besar tubuh makhluk hidup terdapat berbagai macam sistem yang bekerja dan saling melengkapi. Salah satu sistem itu adalah sistem transport. Sistem transport sendiri diddefinosikan sebagai sarana aliran antara zat-zat cairan intestinum yang mengelilingi sel-sel dan tempat-tempat dimana zat-zat masuk dan keluar tubuh juga memelihara lingkungan intern yang konstan (mempunyai mekanisme homeoststis). Sistem transport untuk sebagian basar vertebrata terdiri dari jantung, pembuluh, dan darah.
Jantung (bahasa latin Cor) didefinisikan sebagai rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh konstraksi berirama berulang. Istilah kardiak sendiri berarti berhubungan dengan jantung yang berperan dalam sistem peredaran darah.Sifat jantung sendiri ada dua, yaitu miogenik dan neurogenik. Miogenik adalah jantung akan terus berdenyut meskipun telah diputus sistem sarafnya sedangkan neurogenik adalah sebaliknya yaitu jantung secara langsung berhenti berdenyut bersamaan dengan diputusnya sistem saraf yang mengatur denyut jantung.suara yang dihasilkan oleh denyut jantung akibat aliran darah yang melaluinya ( mekanisme memompa darah). Dokter biasanya menggunakan stestoskop ketika memmeriksa pasien. Hal ini dilakukan karena untuk mendengarkan suara jantung yang member inforrmasi penting tentang kondisi jantung. Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastole). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung(disebut systole).
Darah didefiisikan ssebagai suatu cairan dimana sebagai tempat terlarutnya zat-zat nutrisi yang diangkut untuk tubuh.darah terdiri dari 2 bagian basar yaitu plasma darah dan benda-benda darah. Darah semua hewan terdiri atas sel-sel yang terdapat dalam cairan plasma. Darah pada vertebrata sendiri mengandung sel-sel darah (keping-keping darah, leukosit, dan eritrosit0 dan plasma darah (serum dan fibrinogen). Untuk leukosit pada sebagian besar vertebratamempunyai bentuk panjang, lonjong berinti tetapi pada mamalia dalam perkembangan inti lenyap dan eritrosisnya berbentuk bikonkaf.
Selanjutnya adalah pembulu darah. Pembuluh darah didefinisikan sebagai saluran atau lintasan darah. Pembuluh darah pada vertebrata letaknya tersebar kesemua bagian tubuh. Sedangkan sistem pembuluh dapat diartikan sebagai kumpulan dari pembuluh-pembuluh yang tersebar alam tubuh sebagai sarana atau lintasan darah untuk menyalurkan nutrisi dalam tubuh.
 Untuk hewan sendiri, sistem transport sangat bervariasi. Dalam hal ini meskipun tiap ruang tubuh dapat dipergunakan  dalam transport tetapi hewan besarmempunyai sistem peredaran darah yang sudah berkembang dengan baik. Berdasarkan susunan pembuluh darahnya, peredaran darah hewan dapat dibedakan menjadi peredaran darah terbuka dan peredaran darah tertutup. Khusus pada vertebrata sistem peredaran darahnya adalah tetutup yaitu darah beredar dari jantung keseluruh tubuh dan kembali lagi kejantung selalu berada dalam pembuluh darah. Sedangkan peredaran darah ganda pada manusia , terdiri dari peredaran kecil (jantung-paru-paru-kembali kejantung), peredaran darah ini melewati jantung sebanyak 2x.
Sistem transport sendiri mempunyai mekanisme homeoststistis untuk mengurangi kehilangan kehilangan darah setelah luka, otot dalam pembuluh darah, pembeentukan sumbat dan pembekuan darah.
Pada praktikum latihan II Fisiologi Hewan ini, telah dilaksanakan sabtu, 2 April 2011 dengan judul praktikum sistem transport dan mempunyai tujuan menentukan sifat jantung katak, dan mempelajari bentuk-bentuk ritrosit vertebrata. Berikut akan dibahas tentang hasil praktikum tersebut;
Untuk menentukan sifat jantung katak
Setelah melakukan serangkaian pembedahan dan pengamatan pada kedua katak, didapatkan hasil sebagai berikut bahwa  pada katak pertama denyut jantung sebelum diputus sistem pembuluhnya adalah 70 denyutan per menit kemudian setelah diputus turun menjadi 58 denyutan per menit.Sedangkan pada katak II, denyut jantung sebelum diputus sistem pembuluhnya adalah 76 denyutan per menit kemudian setelah sistem pembuluhnya diputus dan mendapat perlakuan dengan diberinya larutan ringer ( NaCl 0,9% ) jumlah denyutan berkurang menjadi 69 denyutan per menit. Kemudian dilanjut lagi pada jatung katak II diberi perlakuan dengan diberinya larutan ringer hangat setelah itu diberi larutan ringer dingin pada pemberian ringer hangat jumlah denyutan menunjukan 57 denyutan sedangkan padda pemberian ringer dingin menunjukan 48 denyutan. Disini dapat disimpulkan bahwa jantung yang diberi larutan ringer berdenyut lebih banyak hal ini dikarenakan larrutan ringer berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada jantung katak dan suhu ternyata dapat mempengaruhi denyut jantung hal ini terbukti pada denyut jantung katak pada ringer hangat lebih banyak daripada ringer dingin.
Untuk bentuk-bentuk eritrosit pada vertebrata
Setelah dilakukan serangkaian pengambilan sampel darah pada darah hewan vertebrata dan manusia dan pengamatan dibawah miskroskop, didapatkan hasil sebaga berikut:

Pada kelas pisces yang diwakilli oleh Claria bathracus (lele), setelah pengamatan sampel darah dibawah miskroskop menunjukkan bahwa eritrosit yang dimiliki Claria bathracus memiliki ciri-ciri; berbentuk bulat oval berinti, dan terdapat membrane.
Pada kelas amphibia yang diwakili oleh Rana sp (katak), setelah pengamatan sampel darah dibawah miskroskop menunjukkan bahwa eritrosit yang dimiliki Rana sp memiliki cirri-ciri; berbentuk elips tumpul, berinti, dan terdapat membrane.
Pada kelas Reptilia yang diwakili oleh Maubouya multifasciata (kadal), setelah pengamatan sampel darah dibawah miskroskop menunjukkan bahwa eritrosit yang dimiliki Maubouya multifasciata memiliki cirri-ciri; berbentuk oval agak meruncing, berinti, dan terdapat membrane.
Pada kelas Aves yang diwakili oleh Columba livia (merpati), setelah pengamatan sampel darah dibawah miskroskop menunjukkan bahwa eritrosit yang dimiliki Maubouya multifasciata memiliki cirri-ciri; berbentuk bulat, berinti, dan terdapat membrane.
Pada kelas Mamalia yang diwakili oleh Lepus sp (kelinci), setelah pengamatan sampel darah dibawah miskroskop menunjukkan bahwa eritrosit yang dimiliki Maubouya multifasciata memiliki cirri-ciri; berbentuk bulat, tidak berinti, dan terdapat membrane.
Pada manusia, setelah pengamatan sampel darah dibawah miskroskop menunjukkan bahwa eritrosit yang dimiliki manusia memiliki ciri-ciri; berbentuk bulat bikonkaf, tidak berinti, dan terdapat membrane.
Setelah didapat hasil pengamatan diatas juga didapat hasil pengamatan bahwa eritrosit yang ukurannya paling besar dimiliki oleh amphibian dan eritrosit yang paling kecil ukurannya dimiliki oleh mamalia. Pada mamalia dan manusia mempunyai ketebalan membrane yang ebih tebal disbanding yang eritrosit pada kelas pisces, amphibian, reptilian, dan aves. Hal ini berarti bahwa pada kelas mamalia dan manusia membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melakukan regenerasi sel.
Catatan khusus; edta merupakan koagulan yang terdapat didalam mikroskop

semangka, sang dewa kesuburan


Indonesia adalah negara agraris yang kaya akan budidaya tanamannya, baik tanaman perdu, sayur maupun buahnya. Sayur dan buah merupakan santapan sehari-hari masyarakat  Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Kedua makanan ini sangat beraneka ragam macamnya. Khususnya buah, tidak
hanya disantap pada waktu jam-jam tertentu, tapi bisa disantap kapanpun sebagai camilan. Salah satu buah yang digemari dimasyarakat adalah buah semangka.
        Semangka (Citrullus vulgaris schrad) berasal dari daerah tropik dan subtropik Afrika. Tumbuh liar di tepi jalan, padang belukar, pantai laut, atau ditanam di kebun dan pekarangan sebagai tanaman buah. Semangka dapat ditemukan di dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl (diatas permukaan laut). Di Indonesia tanaman ini tumbuh subur di daerah-daerah. Masyarakat Indonesiapun banyak yang mengkonsumsi buah semangka ini sebagai menu hidangan harian. Hal ini disebabkan, selain rasanya yang enak, harganya murah, buah semangka ini juga bernilai gizi tinggi. Untuk daging buah semangka, kalorinya rendah dengan kandungan air sebanyak 93,4%, protein 0,5%, karbohidrat 5,3%, lemak 0,1%, serat 0,2%, abu 0,5%, dan vitamin (A, B dan C). Semangka juga mengandung asam amino sitrullin (C6H13N3O3), asam aminoasetat, asam malat, asam fosfat, arginin, betain, likopen (C4oH56), karoten, bromin, natrium, kalium, silvit, lisin, fruktosa, dekstrosa, dan sukrosa. Sitrulin dan arginin berperan dalam pembentukan urea di hati dari amonia dan CO sehingga keluarnya urin meningkat. Kandungan kaliumnya cukup tinggi sehingga dapat membantu kerja jantung dan menormalkan tekanan darah. Biji buahnya kaya zat gizi dengan kandungan minyak berwarna kuning 20--45%, protein 30--40%, sitrullin, vitamin B₁₂, dan enzim urease. Senyawa aktif kukurbositrin pada biji semangka dapat memacu kerja ginjal dan menjaga tekanan darah agar tetap normal. Pada daging buah semangka yang pigmennya berwarna merah, juga terdapat zat aktif  bernama Likopen yang merupakan antioksidan yang kualitasnya lebih unggul dibanding vitamin C dan E. Zat aktif ini mampu menangkal penyakit  degenerative. Terutama untuk kaum pria, zat ini dapat menangkal kanker prostat dan dapat membuat cucu adam menjadi lebih perkasa dalam hal seks, (sampeu.com, 2008). Hal ini disebabkan oleh fungsi dari likopen sebagai antioksidan dalam darah, dapat menangkal radikal bebas yang bisa menyebabkan kerusakan sel tubuh (Tugiyono, H, 2006; Hernani, dkk, 2005).
Menurut All India Institute of Science New Delhi (2002), menyatakan bahwa likopen juga sangat bermanfaat bagi para lanjut usia (lansia), selain itu juga likopen dapat mempertahankan fungsi mental dan fisik para lansia. Setelah masuk ke dalam aliran darah, likopen akan menangkap radikal bebas pada sel-sel tua dan memperbaiki sel-sel yang telah mengalami kerusakan. Penurunan radikal bebas dalam darah akan menyebabkan kondisi tubuh semakin prima dan akan memicu peningkatan produksi dan  kualitas sperma pada seorang pria.
Penelitian yang memperkuat manfaat likopen ini pernah dilakukan di  All India Institute of Sciences New Delhi pada 30 orang pria tidak subur yang berusia antara 23 - 45 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan  20 mg likopen yang terkandung dalam 2 gelas jus semangka, dua kali sehari selama 3 bulan pada probandus. Dan hasil yang didapat menunjukkan adanya peningkatan jumlah sperma 67%, perbaikan struktur sperma yang 63%, dan peningkatan pergerakan sperma 73%. Dari 30 responden yang diambil sampelnya, 6 diantaranya berhasil menghamili istrinya. (iptek.net.id, 2005). Selain itu zat aktif likopen akan memacu senyawa asam amino, selain itu juga  sitrulin bekerja lebih maksimal sehingga dapat meningkatkan produksi nitritoksida yang berperan dalam peningkatan kemampuan ereksi pada pria. Sitrulin mudah diserap tubuh sehingga konsentrasi maksimum di dalam darah lebih mudah dicapai.
Berkaitan dengan kesuburan seorang pria, ada salah satu desa di daerah Ceper Kabupaten Klaten provinsi Jawa Tengah yaitu desa Tegalrejo yang mengembangkan usaha pengecoran logam-logam berat seperti besi, dimana para pekerja berada di tempat tersebut akan menjadi sasaran untuk sosialisasi manfaat jus semangka untuk meningkatkan kalitas sperma sehinnga terhindar dari kemandulan. Salah satu alasan mengapa para pekerja pengecoran logam berat yang menjadi sasaran sosialisasi adalah karena suhu  tempat dimana para pekerja sekitar 1000­° C, dengan tingginya suhu tersebut sehingga dapat menurunkan kualitas sperma  bahkan bisa menyebabkan kemandulan pada pria. Ketidaksuburan ini bisa berakar dari banyaknya jumlah sperma yang akan digunakan untuk membuahi kurang persentasenya dari standar minimal yang harus dipenuhi yaitu sebanyak 2 sampai 6 mililiter (ml untuk sekali keluar). Jadi, dalam satu ejakulsi, terkandung minimal 20 juta ekor spermatozoa per mililiter-nya. Kalau minimal 2 ml per ejakulasi, berarti dibutuhkan minimal 40 juta ekor sperma agar terjadi pembuahan. (konseling.net, 2005). Kurang sempurnanya struktur dari sperma, dan juga kurangnya kecepatan pergerakan spermatozoa bisa menyebabkan sperma mati terlebih dahulu di zona pellucida sebelum sampai ke inti ovum (sel telur) betina.